
960x540 |
640x360 |
120x68 |
75x75
direktoratputi
Image
Posted Nov.27th, 2024, viewed 142 times
Pengertian Jurnal Sinta dan Jurnal Scopus
Jurnal Sinta dan Jurnal Scopus, dua nama yang kerap bergema di ruang-ruang akademik, adalah wajah dari dua dunia yang berbeda. Layaknya dua bintang yang bersinar dalam galaksi ilmu pengetahuan, keduanya memiliki orbit masing-masing, dengan keunikan dan prestise yang membedakan. Sinta, dengan sentuhannya yang nasional, adalah taman bermain para peneliti di negeri ini. Sementara Scopus, gemerlap dalam kancah internasional, menjadi mimpi yang ingin diraih oleh setiap akademisi yang haus akan pengakuan global.
### Menilik Lebih Dekat pada Sinta dan Scopus
**Jurnal Sinta**
Dibangun atas pondasi keinginan untuk memajukan dunia akademik Indonesia, Sinta adalah karya dari Kemenristekdikti. Sinta, atau yang dikenal juga sebagai *Science and Technology Index*, ibarat sebuah peta yang memandu peneliti memahami kinerja jurnal. Namun, tidak semua jurnal dapat dengan mudah memijak gerbang Sinta. Hanya mereka yang lolos akreditasi Arjuna, atau *Akreditasi Jurnal Nasional*, yang berhak mendapatkan tempat di dalamnya.
Sinta adalah rumah bagi karya-karya yang lahir dari pemikiran lokal. Ia menilai, mencermati, dan menjaga standar dengan cermat, memastikan setiap karya yang terindeks tidak hanya mengakar di bumi nusantara, tetapi juga tumbuh menjulang dengan cita-cita yang tinggi.
**Jurnal Scopus**
Di sisi lain, Scopus hadir dengan kesan megah. Sebuah platform yang dimiliki dan dikelola oleh Elsevier, raksasa penerbit internasional. Scopus tidak sekadar menjadi database jurnal ilmiah; ia adalah penjaga gerbang bagi mereka yang ingin menembus batas geografi dan waktu. Setiap jurnal yang berhasil masuk ke Scopus adalah bukti kerja keras, dedikasi, dan kualitas yang tak terbantahkan.
Dengan lebih dari 22.000 jurnal dalam berbagai bidang ilmu, Scopus adalah panggung dunia. Ia tidak hanya menilai jurnal berdasarkan isi, tetapi juga dampak dan kontribusinya terhadap ilmu pengetahuan secara global. Tidak sembarang karya bisa hadir di sini, sebab setiap artikel diuji dengan standar reputasi yang ketat.
### Membandingkan Dua Dunia
Perbedaan antara Sinta dan Scopus seperti membandingkan dua jalan yang membawa peneliti menuju tujuan yang sama, namun dengan tantangan dan cerita yang berbeda.
**Cakupan Jurnal**
Sinta adalah cermin dari dunia lokal dan nasional. Ia mencerminkan pemikiran yang berkembang di Indonesia, karya yang lahir dari tangan-tangan cendekiawan negeri. Sebaliknya, Scopus adalah representasi dari cakupan global. Ia adalah panggung besar, di mana jurnal-jurnal internasional berbagi ruang, berbicara dalam bahasa yang universal.
Namun, cakupan ini bukan sekadar soal lokasi. Untuk masuk ke dalam Scopus, sebuah jurnal harus memenuhi standar tinggi yang memastikan bahwa ia memiliki kontribusi nyata dalam perkembangan ilmu pengetahuan dunia.
**Standar Kualitas**
Sinta dan Scopus sama-sama menuntut standar tinggi, tetapi dengan pendekatan yang berbeda. Sinta menggunakan sistem akreditasi nasional, yang berlaku selama lima tahun. Standar ini memastikan bahwa jurnal yang terindeks adalah jurnal yang memiliki kredibilitas di mata peneliti Indonesia.
Di sisi lain, Scopus adalah ujian yang jauh lebih berat. Reputasi internasional adalah kunci utama. Setiap jurnal yang masuk harus membuktikan tidak hanya kualitas isi, tetapi juga dampaknya terhadap dunia ilmiah global.
### Dua Bintang, Satu Langit
Meskipun berbeda, Sinta dan Scopus adalah bagian dari satu ekosistem yang sama. Mereka adalah alat, bukan tujuan akhir. Dalam perjalanan panjang ilmu pengetahuan, keduanya berperan sebagai jembatan yang membawa karya peneliti menuju audiens yang lebih luas.
Bagi dosen dan peneliti di Indonesia, memilih antara Sinta dan Scopus adalah seperti memilih jalur pendakian. Sinta mungkin terlihat lebih dekat dan familiar, tetapi Scopus menawarkan pemandangan yang lebih luas dan menantang. Apa pun pilihannya, keduanya memerlukan usaha, dedikasi, dan keinginan untuk terus belajar dan berkontribusi.
Begitulah, Sinta dan Scopus tidak hanya menjadi database jurnal. Mereka adalah kisah perjuangan akademisi, catatan panjang dari mereka yang berusaha menyalakan api ilmu pengetahuan, baik di ranah lokal maupun internasional.
https://it.telkomuniversity.ac.id/category/blogs/
Community Critique
This work has not yet received a critique from members of the Drawspace community. Check back soon!