Arti Coffee Break: Pengertian, Sejarah dan Manfaatnya untuk Produktivitasmu

1920x1080 | 640x360 | 120x68 | 75x75

direktoratputi   Image Posted Nov.27th, 2024, viewed 15 times

Arti Coffee Break: Pengertian, Sejarah dan Manfaatnya untuk Produktivitasmu

Bayangkan secangkir kopi mengepul, wanginya menjalari udara, memanggil semua indera untuk singgah. Di sinilah cerita tentang coffee break bermula. Bukan sekadar jeda dari rutinitas, coffee break adalah seni—sebuah momen yang mengundang manusia untuk berhenti sejenak, bernafas lebih dalam, dan menyelami makna hidup yang kerap terlupakan di tengah kesibukan.

Di Telkom University, istilah ini bukanlah hal asing, terutama bagi mahasiswa D3 Perhotelan yang akrab dengan irama kehidupan industri hospitality. Namun, siapa sangka, tradisi yang tampak sederhana ini menyimpan jejak sejarah panjang dan manfaat luar biasa? Mari kita susuri jejaknya, menghidupkan kembali narasi masa lampau hingga ke akar-akar budaya.

Merunut Asal-Usul: Jejak Kopi di Perbukitan Stoughton
Sejarah coffee break tidak hanya lahir dari aroma biji kopi yang diseduh, tetapi juga dari dinamika kehidupan para imigran Norwegia di Stoughton, Wisconsin. Di sana, kisahnya dimulai sederhana. Para wanita Norwegia yang membantu memilah tembakau di gudang Mr. Osmund Gunderson, meminta hak istirahat agar bisa menyelesaikan pekerjaan rumah tangga mereka. Dengan secangkir kopi hangat, mereka mengubah waktu jeda ini menjadi ritual yang menyegarkan, membangun kebiasaan yang kelak dikenang hingga hari ini.

Lebih dari Sekadar Jeda: Filosofi Dibalik Segelas Kopi
Sebagian mungkin berpikir, apa pentingnya menghentikan aktivitas hanya untuk secangkir kopi? Tapi lihatlah lebih dekat. Dalam jeda ini, ada percikan kehangatan, percakapan ringan, dan seberkas inspirasi yang tidak akan ditemukan di meja kerja. Inilah makna sebenarnya dari coffee break—menghidupkan kembali elemen kemanusiaan di antara tumpukan tanggung jawab. Seperti di Jerman dengan budaya kaffeeklatsch-nya, secangkir kopi menjadi perekat cerita dan emosi manusia.

Manfaat di Balik Waktu Sejenak
Mengusir Kantuk, Menghidupkan Pikiran
Bayangkan rasa hangat yang menjalar dari lidah hingga ke pikiran saat menyeruput kopi. Kafein bekerja seperti sihir, membuka gerbang energi yang baru. Dalam rentang 5-6 jam, rasa kantuk musnah, tergantikan oleh fokus yang tajam dan semangat yang segar.

Jembatan Relasi dan Inspirasi
Coffee break sering kali menjadi momen tak terduga yang mempertemukan ide-ide besar. Dalam percakapan santai selama jeda, orang-orang bertukar pikiran, menciptakan koneksi yang bermakna. Suasana hangat ini sering kali melahirkan kolaborasi yang tidak terbayangkan sebelumnya.

Meredakan Stres dengan Kehangatan
Aroma kopi yang menyeruak memiliki cara unik untuk menyentuh hati manusia. Dalam hiruk-pikuk yang melelahkan, momen ini seakan menjadi pelipur lara, mengurangi tekanan yang menggelayuti pikiran. Penelitian menunjukkan bahwa aroma kopi merangsang hormon kebahagiaan, menenangkan jiwa yang gundah.

Sebuah Tradisi yang Abadi
Seiring waktu, coffee break tidak hanya menjadi tradisi, tetapi juga simbol kebijaksanaan. Dalam jeda singkatnya, ia menawarkan lebih dari sekadar waktu istirahat; ia membawa manusia kembali kepada dirinya, kepada sesamanya. Dengan setiap tegukan, ada cerita yang terjalin, kenangan yang dihidupkan, dan potensi yang diciptakan.

Seperti halnya mahasiswa D3 Perhotelan di Telkom University yang belajar menata pengalaman tamu hotel, coffee break adalah seni yang memerlukan pemahaman dan penghormatan. Karena pada akhirnya, hidup tidak hanya tentang bekerja, tetapi juga tentang menemukan kebahagiaan dalam detik-detik kecil yang sering kita abaikan.

Jadi, sudahkah kamu menikmati coffee break hari ini?

https://it.telkomuniversity.ac.id/category/blogs/

Community Critique

This work has not yet received a critique from members of the Drawspace community. Check back soon!

Sign in to post